Suara gemuruh ledakan yang nyaring diiringi sorak sorai warga saling bersahutan terdengar di antara perbukitan saat berlangsungnya Pesta Rakyat Adu Kuluwung di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Tradisi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali tersebut menghadirkan 110 kuluwung atau meriam kayu yang terbuat dari batang pohon kayu randu dan karbit sebagai bahan ledaknya untuk saling beradu suara ledakan secara bergantian.
Kuluwung berukuran paling besar memiliki panjang sekitar 11 meter dengan diameter 3 meter, sedangkan ukuran paling kecil memiliki panjang sekitar 2 meter dengan diameter sekitar 1 meter. Masing-masing kuluwung yang berisi karbit dan dicampur dengan air itu diledakkan sebanyak empat kali setiap satu jam.
Pertunjukan yang digelar selama dua hari pada 3-4 Mei 2023 itu menarik banyak perhatian warga dari dalam maupun luar kota untuk datang menyaksikan. "Penasaran sih pengen nonton mumpung ada acaranya dan pengen dengar seperti apa suara ledakan dari kuluwung," ucap Rizky, salah satu penonton yang datang dari Cianjur, kepada Republika.
Saking nyaringnya, ledakan kuluwung membuat dentuman suara seperti bom yang menimbulkan getaran kecil hingga sontak membuat penonton berteriak dan menutupi kupingnya. Namun, nyaringnya suara ledakan kuluwung merupakan kebanggaan tersendiri bagi kedua desa yang mengikuti festival tersebut.
Konon pertunjukan adu kuluwung sudah ada sejak tahun 1967 yang merupakan warisan budaya dari para leluhur. Seiring berjalannya waktu, kini tradisi adu kuluwung di wilayah tersebut menjadi sebuah hiburan pesta rakyat yang dilakukan oleh penduduk dari Desa Sukamakmur dan Desa Sukamulya sebagai ajang silaturahim sekaligus mengenalkan generasi muda kepada kebudayaan bernapaskan kearifan lokal.
top